Sabtu, 05 Mei 2012
Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang.
Berpusat
dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang
yang mengalun kepenjuru telaga.
Kini, bisakah anda menghentikan laju
riak gelombang itu? Mungkin anda mencoba dengan memasukkan telapak
tangan anda ke dalam air.
Atau, menghadangnya dengan ke dua belah kaki
anda.
Namun yang terjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu
pada permukaan telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan.
Satu-satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan
membiarkan berhenti sendiri.
Demikian pula dengan ketenangan dan
pikiran.
Semakin keras anda melakukan sesuatu pada pikiran anda, semakin
sulit anda mencapai ketenangan itu.
Amati saja. Jangan tolak atau
menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang.
Ketenangan diri dimulai ketenangan pikiran, sedangkan ketenangan
pikiran bermula dari ketenangan bernafas.
Dalam nafas yang tenang
temukan jiwa yang tenang.
Aviraa Amanadia
3 comments:
dan senyum itu ibadah
pastinya..senyum membuat sekitar kita bahagia juga
mimiiiiii mengatakan...
keep smile and watch ...
your my best...
Posting Komentar
Jadilah Yang Pertama Untuk Komentar
Karena Pertama Selalu Yang Terbaik
Jadilah Yang Pertama dan Yang Terbaik
Karena Anda Adalah Komentar Pertama dan Komentar Terbaik