Selasa, 06 Oktober 2009
Persis dengan yg dilantunkan oleh Achmad Albar bahwa dunia ini adalah Panggung Sandiwara.
Terkadang para pemerannya di butakan oleh ke-egoisan semata.
Dunia yg pernah terasa indah ini, udah ga kelihatan seperti awalnya, penuh kebahagian, penuh canda tawa, penuh kritikan dan segalanya yg menyenangkan. Kini yang ada hanya puing-puing yg masih tampak kokoh meskipun di dalamnya telah rapuh.
Dunia yg diciptakan dengan rasa kebersamaan telah hilang.
Permasalahan yg sudah "membeku" sulit untuk di cairkan meskipun matahari menyinarinya dengan hangat.
Kesalahan yg tak kan terhapus oleh angin di pantai, meskipun kesalahan itu telah tertulis di atas pasir.
Kesalahan yg tak kan terhapus oleh apapun, karena telah tertulis di atas batu cadas.
Mungkinkah dunia ini akan nyata? Mungkinkah dunia ini memberikan keceriannya kembali?
Terkadang pentafsiran "Tidak ada manusia yg sempurna" ga berlaku untuk dunia ini.
Banyak orang menilai bahwa ending yg baik adalah Happy Ending.
Tapi dalam dunia panggung sandiwara ini, kebahagian milik beberapa orang dalam perannya.
Adilkah? Terkadang keadilan kita maknai dengan sebuah kebohongan, ketidakjujuran, kemunafikan dan ketidakpercayaan.
Butuh kesabaran bagi peran di dalamnya untuk mengubah dunia ini.
Akhir yg bahagia selalu di nanti oleh penontonnya.
Semoga kebahagian itu bisa kita rasakan bersama, meskipun kebersamaan antara pemerannya sudah tidak terjalin lagi.
Salam untuk semua orang yg telah mengubah dunia ini menjadi panggung.
By : Eddo
Terkadang para pemerannya di butakan oleh ke-egoisan semata.
Dunia yg pernah terasa indah ini, udah ga kelihatan seperti awalnya, penuh kebahagian, penuh canda tawa, penuh kritikan dan segalanya yg menyenangkan. Kini yang ada hanya puing-puing yg masih tampak kokoh meskipun di dalamnya telah rapuh.
Dunia yg diciptakan dengan rasa kebersamaan telah hilang.
Permasalahan yg sudah "membeku" sulit untuk di cairkan meskipun matahari menyinarinya dengan hangat.
Kesalahan yg tak kan terhapus oleh angin di pantai, meskipun kesalahan itu telah tertulis di atas pasir.
Kesalahan yg tak kan terhapus oleh apapun, karena telah tertulis di atas batu cadas.
Mungkinkah dunia ini akan nyata? Mungkinkah dunia ini memberikan keceriannya kembali?
Terkadang pentafsiran "Tidak ada manusia yg sempurna" ga berlaku untuk dunia ini.
Banyak orang menilai bahwa ending yg baik adalah Happy Ending.
Tapi dalam dunia panggung sandiwara ini, kebahagian milik beberapa orang dalam perannya.
Adilkah? Terkadang keadilan kita maknai dengan sebuah kebohongan, ketidakjujuran, kemunafikan dan ketidakpercayaan.
Butuh kesabaran bagi peran di dalamnya untuk mengubah dunia ini.
Akhir yg bahagia selalu di nanti oleh penontonnya.
Semoga kebahagian itu bisa kita rasakan bersama, meskipun kebersamaan antara pemerannya sudah tidak terjalin lagi.
Salam untuk semua orang yg telah mengubah dunia ini menjadi panggung.
By : Eddo
0 comments:
Posting Komentar
Jadilah Yang Pertama Untuk Komentar
Karena Pertama Selalu Yang Terbaik
Jadilah Yang Pertama dan Yang Terbaik
Karena Anda Adalah Komentar Pertama dan Komentar Terbaik