Minggu, 26 Desember 2010

Posted by Crew Our World

Cinta telah dikhianati
Sayup-sayup gelap menjemput, sebuah kehidupan yang sedih telah menghampirinya diwaktu yang tepat. Air mata itu menetes derai laksana embun pagi hinggap pada dedaunan talas, lemah dan tak berdaya.


Beberapa bulan yang lalu
Seorang pemuda melabuhkan hatinya pada dermaga hati seorang perempuan, energi cinta telah menarik jiwa keduanya hinggap pada kata-kata paling indah, sebuah daya tarik paling primitif pada dua insan yang lahir sebagai pertemuan kasih sayang. Tak ada yang bisa menghindari.

” Aku melihat dirimu seperti bulan, kau sangat indah dan menyejukkan hatiku, aku tak bisa tidur semalam. Kau mengganggu tidurku kawan!”
lalu, dia memutuskan menjemput tangan itu, kata-kata itu di simpan pada altar kebebasan yang selama ini terkunci, tak biasanya ada seorang yang bisa mengetuknya, membuka dan melirik kedalam, menyimpan sebuah kata ‘ I like You Darling’. Aku datang ingin membebaskanmu dari kesendirian.
” Aku hanyalah sebuah bunga mekar yang siap dipetik, kau menatapku dan menancapkan tatapan itu, aku tak berkutik mengeja setiap kata yang kau pakai untuk memilihku, lantas bagaimana aku bisa menolak pemuda yang ingin membebaskanku?

Andicka datang dan menaklukkan Sarah, lalu dia merespon setiap gerak-gerik gadis ini dengan semua manifes ketertarikanya, dia mempersuntingnya detik itu juga, mengajaknya untuk bergandengan tangan menatap hari-hari esok yang belum tentu tak kelabu, Sarah tersenyum simpul pada suatu sore. Dia telah ditemukan oleh ksatria yang dikirimkan dari negeri antah berantah.
Dia menceritakan kisahnya secara serius, detail:
” tahukah kamu pemuda ini sangat baik padaku, aku telah dibuatnya tersenyum setiap kali aku membuka mata dan bangun dari tidur, ah….mungkin dialah imam dalam hidupku?”

Ketika hati seseorang berbunga-bunga, udara akan dihirup laksana aroma mewangi udara yang harum, semerbak dan hinggap pada apa yang dilihat, pada semak-semak, pohon-pohon yang diam berjejal di depan mata, gunung di sana yang mencirikan khas hutan-hutan rimba kalimantan, semuanya telah menjadi sketsa Tuhan yang maha indah, pesonanya telah menyihir setiap orang untuk berkata: di sini ada kehidupan yang biru.
Suatu sore, Sarah membuatkan secangkir susu dan setoples biskuit pada andicka yang kelihatan suntuk, mereka menikmati sore itu di balik cahaya bola matahari yang jingga, cahayanya menerpa wajah mereka masing-masing.

Sarah tersenyum dan menghibur, dia akan menata setiap kalimat yang menyejukkan, memandang wajah andicka yang sendu.
” Ketahuilah bahwa sejak kedatanganmu ke dalam hidupku aku merasa memiliki teman yang kerap bisa kuajak saling berbagi, semua manifestasi keinginanku sepertinya dikumpulkan di dalam dirimu, emmmm……..aku akan menjagamu di hatiku, ” senyum sarah tergulum menatap andicka. Bahagia.

Pagi-pagi, ketika tadi malam kau beranjak pergi dengan sejuta kata yang kau tinggalkan, kau akan berangkat lagi ke kota, seperti hari-hari kemarin ,” I love you so much”
Pergilah untuk sementara waktu, aku akan menunggumu di sini seperti yang kau inginkan, aku masih ingat kau berujar : jagalah dirimu baik-baik, aku tak mau kau sakit walau hanya setitik, walau hanya sesaat saja.
Sarah menatap punggung laki-laki itu dari kejauhan, semakin lama semakin mengecil, entah kenapa lidahnya teras keluh, mereka ibarat sejoli yang dipermainkan oleh jarak, mengapa harus ada jarak untuk kita tempuh, mereka harus berpisah setiap saat.

Beberapa hari yang lalu
Cinta adalah sebuah anugerah yang bisa saja dipermainkan, dijadikan alat untuk menindas. Walau cinta adalah alasan untuk menyebar kebajikan. Tapi dia terkadang menjelma menjadi wajah yang sangat beringas, tak adil, dan menyakiti hati dengan sayatan yang tak semua orang bisa menduga.

Ketika sarah baru sadar, dia terisak memeluk lutut di pinggir dinding kamar, dia sesenggukan tak terima. Air mata itu berurai,mengalir deras tak bisa terbendung lagi.

 ”………halo, kamu tahu ndak andicka itu sudah punya tunangan di Jawa, ……..” terdengar tegas suara sepupu Andicka, tangan Sarah gemetar, dia tak mampu lagi berucap walau hanya sepatah kata, semuanya telah berakhir….


Based on real story
Aviraa amanadia

4 comments:

E.A mengatakan...

Tenang aja, Sarah masih punya teman setia yg namanya Ekko, teman seperjuangan, teman dari dunia maya yg sampai saat ini masih menunggu di layar laptop dengan sabar.

arie mengatakan...

who are this story have???? are you viraa???

abie mengatakan...

wow..cerita kayak sinetron aja tuh vir...but its so sad yaa hehehehehe

mas mengatakan...

Sabar yah dd...mari belajar dari semua yg sudah terjadi...

Posting Komentar

Jadilah Yang Pertama Untuk Komentar
Karena Pertama Selalu Yang Terbaik
Jadilah Yang Pertama dan Yang Terbaik
Karena Anda Adalah Komentar Pertama dan Komentar Terbaik

 
Template Design By:
SkinCorner